SURAT CINTA
Dear : fahmi
Berlabuhnya Sebuah Kapal
Waktu terus berjalan, detik demi detik berlalu
tinggalkan hati yang kesepian. Aku tak tahu, dimana akhir sebuah perjuangan.
Bak sebuah kapal, mungkin aku sekuat karang di lautan. Tapi aku bukan nahkoda
yang pandai berlayar. Tak tahu arah tanpa bantuan. Dan tak selalu bisa hadapi
rintangan. Badai pasti datang. Tak selalu alam bisa jadi teman.
Sosok kurus, tinggi, berambut cekak yang selalu mengganggu pikiranku. Parasmu elok, perangaimu
baik dan gayamu ksatria. Tapi bukan itu alasan kenapa hati ini memilih. Jauh
lebih dari apa yang bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Beribu kata orang terdengar
di telingaku, membicarakanmu, kebaikanmu, dan bahkan ada pula yang
mengibaratkanmu seperti serigala. Begitu mudah kau dapatkanya. Begitu mudah kau
memburunya. Dan lalu kau menerkamnya.
Apalah arti sebuah kata tanpa suatu maksud dan tujuan.
Aku memang munafik, tak bisa berkata jujur apa yang kurasa. Memang bodoh, tak
bisa berbuat apa-apa. Memang buta, tak bisa melihat kekuranganmu, dan memang bisu,
tak bisa mengungkapkanya kepadamu. Tapi aku seorang wanita. Bukan gengsi yang
menjadikanku bungkam. Tapi harga diri yang membuatku ingin berharga.
Sebatas kertas dan tinta yang bisa menggambarkan
betapa kau begitu sempurna. Hanya lewat tulisanlah aku berani berkhayal. Mengandai-andai
kelak kau sadari adanya rasa. Andai ini sebuah dongeng, pastilah kebahagiaan di
akhir sebuah cerita. Tapi ini realita, tidak semua hal yang di inginkan bisa
menjadi kenyataan. Harapan itu selalu ada, sampai saat ini rasa itu masih
tertata dengan rapi di hati yang paling dalam. Tak satupun orang yang tahu
perasaanku, bahkan kamu. Hanya aku, ya hanya aku saat itu.
Kini semua berubah, badai telah berlalu. Di balik
hujan telah mencul pelangi yang tersenyum menampakan kecantikanya. Masa-masa
lalu telah menjadi kenangan dan pengalaman. Sekarang tibalah lembaran baru,
kisah baru, tapi dengan rasa yang sama.
Berawal
dari sebuah bunga mawar merah di atas meja, tempat dimana aku biasanya duduk di
kelas. Menjadi sebuah tanda Tanya siapakah pengirimnya. Tapi tak ada satupun
yang tahu. Rasa senang, penasaran, takut, dan sedih bercampur menjadi satu.Tak
pernah kusangka dan terduga-duga itu kau, orang yang dari dulu sangat aku
harapkan. Betapa bahagianya sebuah angan dan mimpi menjadi nyata. Buah dari
sebuah penantian dan kesabaran. Tangisanku pecak karena haru, tapi hatiku bungah karena kamu. Begitu romantisnya
dirimu, membuatku menjadi tersipu.
Kehadiranmu mendatangkan tawa, menciptakan keindahan,
dan menghapuskan kesepian. Mungkin banyak hal yang mengagumkan, banyak hal
manarik, dan banyak juga hal yang mungkin bisa menggoda. Tapi diriku tak begitu
bisa terkagum-kagum, tak begitu mudah tertarik, dan tak begitu gampang tergoda.
Lain halnya saat itu semua tentang kamu. Gejolak hati rasanya ingin tahu segala
sesuatu tentang kamu. Kamu ibarat sejarah, hal berharga yang menjadi kenangan. Tak
bisa di lupakan tapi terpendam. Rasa berasal dari hati. Hati merasakan adanya
keindahan. Tapi hati juga bisa rasakan kegundahan. faktanya, hati selalau
jujur, tapi hati tak bisa ungkapkan tanpa adanya lisan. Itulah salah satu
alasan hati tidak untuk memilih, tapi hati lah yang di pilih. Karena rasa
muncul tanpa ada paksaan, tanpa terduga, dan tanpa suatu rencana.Dengan kamu
saat ini, menjadi momen terindah
dalam hidup. Ruang yang selama ini gelap, telah kau terangi dengan lilin.
Secercah cahaya yang begitu berarti. Membuatku tak lagi tersesat akan jalan,
dan tak ragu akan harapan. Setelah badai berlalu, kini tinggal kebahagiaan.
Sebuah kapal telah dapat berlabuh. Berlabuh ke hati seseorang yang teramat berharga.
Nama: Diyah Wijayanti
Cp: 085726965810
Tidak ada komentar:
Posting Komentar